Remaja putra-putri berenggak-lenggok tampak
menunjukkan kepiawaiannya di panggung ruang Seminar Universitas Muhammadiyah
Ponorogo. Satu-persatu bergantian menjawab soal dari dewan juri. Itulah
sepotong perhelatan Duta Mahasiswa(Dumas) Generasi Berencana(GenRe) 2016.
Perhelatan Duta Mahasiswa GenRe ini merupakan
kegiatan tahunan Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Mahasiswa
Fajar Melati Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pada tahun sebelumnya pasangan Siska Indah Taufiq Diani dan Heri
Susanto, mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, telah
membawa nama baik Unmuh Ponorogo dan Kabupaten Ponorogo dalam pemilihan Duta
Mahasiswa Genre Jawa Timur 2015. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal
31 Maret - 4 April 2016 ini mencari bibit-bibit kader genre yang berkualitas
serta mampu bersosialisasi kepada teman sebaya mengenai program Triad KRR.
Bukan
hanya itu Duta Genre juga diharuskan memiliki kepribadian yang baik, integritas
yang mumpuni, dan kemampuan berbicara di depan publik dengan ciamik. Apa tugas
utama seorang Duta Genre? Tugas mereka adalah sebagai penyambung pesan dari
BKKBN kepada generasi muda di seluruh Indonesia agar memiliki pemahaman yang
baik tentang keluarga berencana, kependudukan, dan pembangunan keluarga. Remaja
dipilih sebagai objek utama karena merekalah masa depan Indonesia.
Antusias pemilihan Dumas GenRe tahun ini diluar
perkiraan panitia. Pasalnya syarat dan ketentuan yang sangat terbuka. Mahasiswa
maksimal semester 4, berpenampilan menarik, serta peduli untuk menyampaikan
kontribusi ide dan gagasan untuk menjauhi TRIAD KRR bagi remaja Ponorogo sesuai
dengan tema “Remaja = Masa Depan Bangsa, Peduli Remaja = Peduli Masa Depan
Bangsa”. TRIAD KRR sendiri merupakan tiga masalah rentan remaja yaitu
penyalagunaan napza(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya),
HIV/AIDS, dan seksualitas.
Menjadi
Duta Genre memang tidak mudah. Ajangnya memang mirip-mirip pemilihan atau
kompetisi mencari putri Indonesia atau Kakang Senduk Kabupaten Ponorogo. Ini
memang dikompetisikan untuk menjaring putra dan putri terbaik Ponorogo yang
layak dijadikan Duta Genre. Selain persoalan kependudukan, KB, dan pembangunan
keluarga, para Duta Genre juga mesti paham dengan BKKBN sebagai entitas negara
yang mengurusi persoalan ini, memiliki kepribadian yang menarik, intergritasnya
baik, memahami seluk beluk kerumahtanggaan, bahkan piawai table manner, sampai
punya kemampuan public speaking yang
lumayan. Kemampuan-kemampuan ini berkelindan satu dan yang lainnya.
Tentu,
tak hanya sepasang Duta Genre yang punya tanggung jawab. Di setiap pemilihan,
BKKBN setempat lazim sudah diwanti-wanti pemenang untuk aktif menjadi rule model buat remaja sebaya.
Tercatat 54 mahasiswa dari berbagai program studi
di Unmuh Ponorogo mendaftar dalam perhelatan kali ini. Setelah dari serangkaian seleksi wawancara
dan presentasi terpilihlah 13 putra dan 15 putri sebagai finalis grand final
Dumas GenRe 2016 untuk menjawab pertanyaan yang telah diundi dari dewan juri.
Hanya 14 besar terbaiklah yang berhak memasuki tahap selanjutnya. Terlihat
jawaban peserta jauh lebih matang dari kemampuan presentasi, penyuluhan, serta
pemahaman materi.
Arif Mujahidin selaku juri perhelatan ini
mengungkapkan mahasiswa harus mampu memaksimalkan potensinya sebagai remaja
salah satunya dengan menjadi Duta Mahasiswa GenRe 2016. Beliau menargetkan
Dumas GenRe tahun ini bisa menembus level nasional. “Perwakilan Ponorogo pernah
mencicipi tingkat nasional. Saya menargetkan tahun ini kita bisa kembali
merebut posisi tersebut,” ucapnya optimis.
Berkaca dari tahun lalu, perhelatan ini
menitikberatan kemampuan peserta untuk memberikan penyuluhan melalui simulasi
dengan berbagai kondisi seperti penyuluhan untuk ODHA, pergaulan bebas pada
anak-anak, bahaya merokok dan lain-lain.
Setelah serangkaian seleksi akhirnya terpilihlah
Titis Wiratama dan Rika Aprilia Samsul sebagai juara pertama, Ganang Arya
M.-Madina Eka Putri sebagai juara kedua, Irvan Nugroho-Thalia Ayu Almaida
sebagai juara ketiga.
“Semua peserta telah menjadi juara karena telah
ikut peduli terhadap remaja Ponorogo,” ujar Puji Lestari selaku ketua umum UKM
PIKM Fajar Melati. Panitia pun berharap semua peserta nantinya ikut
berkontribusi dalam program kerja UKM PIKM Fajar Melati.
Arif Mujahidin menambahkan harapannya bagi
pemenang Dumas GenRe 2016 dapat menjadi juara nasional seperti beberapa tahun
sebelumnya.” Cita-citanya pemenang Dumas GenRe 2016 dapat juara hingga tingkat
nasional.”(Tika/Toon/GP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar